FinGram Indonesia - Kampus Keuangan Kesayangan Kita

Yang Harus Dilakukan Ketika (Sudah Terlanjur) Terjebak Investasi Bodong

By Published On: July 13, 2022Categories: Investasi3 min read

Bagikan artikel ini!

Jika diperhatikan, tiap tahun pasti ada saja penawaran investasi bodong dengan berbagai modus. Mulai dari cara “tradisional” seperti ditipu teman sendiri sampai penipuan yang sudah didesain sedemikian rupa bermodel perusahaan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Lembaga pemerintah yang mengawasi investasi di Indonesia, 10 tahun terakhir telah terjadi kerugian masyarakat sedikitnya Rp 117.4 Triliun. Wow, gede banget! Itu belum termasuk seperti ditipu teman sendiri atau dibawa kabur rekan bisnis. Bayangkan kalau duit itu dipakai buat bayar utang negara kita?

 


Poin Penting Artikel Ini

  • Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam 10 tahun terakhir telah terjadi kerugian masyarakat atas investasi bodong sedikitnya Rp 117.4 Triliun. Angka ini belum termasuk penipuan di bawah radar polisi seperti ditipu teman sendiri atau uang dibawa kabur rekan bisnis.
  • Namun jika sudah terlanjur kena investasi bodong dan uangnya sudah tidak dapat kembali, berikut apa yang harus dilakukan: (1) marah saja dulu, (2) urus secara hukum jika memungkinkan, (3) lupakan, dan (4) jadikan pembelajaran untuk masa depan.

 

Namun, memang tidak mudah untuk lepas dari bayang- bayang investasi bodong di sekitar kita, apalagi di lingkaran terdekat seperti keluarga sendiri. Sulit buat nolak ajakan mereka untuk tidak ikutan investasi yang aneh-aneh, karena sungkan. Investasi yang aneh itu seperti diminta setor dana sekian juta dalam waktu singkat dengan iming-iming pengembalian 40% dalam 24 jam. Kemudian ditambah label bebas risiko, dijamin untung, anti rugi, dan sebagainya. Selain sungkan, buat yang serakah atau mungkin dalam keadaan sulit, tawaran ini akan terasa begitu sayang untuk dilewatkan begitu saja.

 

Minimal kita harus paham dulu aspek legal dan logisnya, agar kita bisa nolak secara halus ajakan mereka (akan dibahas di artikel selanjutnya ya). Nah, tapi kalau sudah terlanjur ikut, dan duitnya sudah tidak bisa kembali, apa yang mesti dilakukan? Berikut tips buat kamu yang sudah terlanjur terjebak investasi bodong.

 

1.     Tidak Apa Marah Saja Dulu

Hal yang wajar sebagai manusia untuk luapin emosi. Namanya juga ditipu orang. Boleh saja marah, keluarin uneg-uneg. Tapi ingat, ada batasnya, ada waktunya. Jangan terbawa emosi yang berlebihan dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Kalau bisa secepat mungkin keluar dari amarahmu dan akui kalau memang salah mengambil keputusan waktu itu. Jangan menyalahkan orang lain. Ingat, yang transfer duitnya ya kamu sendiri awalnya, kecuali kamu kena gendam.

 

2.     Legal Action!

Bila memungkinkan, konsultasikan dengan ahli hukum/ pengacara. Usahakan agar uangmu bisa Kembali. Tapi hitung juga biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan uangmu Kembali. Bila ternyata lebih besar uang yang keluar daripada total kerugian yang disebabkan investasi bodong, sebaiknya tidak usah dilanjutkan, kecuali ingin bikin efek jera.

 

3.     Lupakan Saja Dulu

kalau secara legal nggak memungkinkan. Ada baiknya kamu lupakan sejenak kerugian ini. Tidak perlu menduga-duga kemana aliran dananya, apalagi membuat asumsi yang membuat kamu jadi overthinking. Lupakan ya lupakan! Kalau bisa kembali ya bersyukur.

 

4.     Belajar untuk Masa Depan

Jika semua sudah dilakukan, hal terakhir adalah mengakui kalau ini adalah duit belajarmu agar suatu saat tidak terulang lagi kejadian yang sama. Kamu akan jadi lebih bijaksana dalam mengelola uang dan lebih menghargai apa arti susahnya mencari uang.

 

 

Penutup

Terkadang selain harus menerima kenyataan, pasti ada konsekuensi yang harus dibayar. Misal kamu pinjam duit bank kemudian uangnya hilang karena investasi bodong – sehingga kamu jadi dikejar-kejar debt collector, atau dana menikah yang seharusnya dibayarkan untuk vendor-vendor jadi terhambat. Kamu bisa konsultasikan masalah kamu lewat FinGram Indonesia, untuk bantu kamu merencanakan ulang tujuan keuanganmu sambil cari duit nya lagi.

 

 

Bentuk Kebiasaan Mengelola dan Mencatat Keuangan

Penting memiliki tujuan keuangan dan rencana investasi yang jelas supaya terhindar dari iming-iming menggiurkan investasi bodong. Memiliki tujuan keuangan yang jelas perlu dibarengi dengan memiliki laporan keuangan bulanan supaya kamu dapat rutin memonitor dan mengevaluasi apakah kondisi keuangan kamu masih on the track sama tujuanmu. Sedangkan membiasakan diri mencatat laporan keuangan memerlukan dorongan motivasi yang tepat baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Untuk itu, FinGram menyediakan sebuah komunitas WhatsApp Grup Finansiologi untuk membantu kamu membentuk habit atau kebiasaan dalam mengelola serta mencatat keuanganmu. Silahkan bergabung di grup ini, gratis (bit.ly/grupfinansiologi).

 

Dapatkan Notifikasi Artikel Terbaru

Ingin selalu mendapatkan konten ringkas dan mencerahkan seperti ini? mari berlangganan dengan memasukan alamat email kamu. Setiap minggu, editor kami akan memilihkan artikel terbaru yang berkualitas untuk pembaca setia.

Bagikan artikel ini!

Leave A Comment