FinGram Indonesia - Kampus Keuangan Kesayangan Kita

Awal Mula Reksadana Syariah di Indonesia

By Published On: August 10, 2022Categories: Reksa Dana, Syariah3 min read

Bagikan artikel ini!

 

Reksadana syariah pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1997 oleh PT Danareksa Investment Management. Setelah itu perusahaan ini bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (atau IDX – Indonesia Stock Exchange) membentuk Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000. Kemudian pada tahun 2001, Dewan Syariah Nasional (DSN) mengeluarkan fatwa terkait pedoman pelaksanaan investasi pada reksadana syariah.

 


Poin Penting Artikel Ini

  • Reksadana syariah pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1997 oleh PT Danareksa Investment Management.
  • Ketertinggalan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia disebabkan oleh rezim Orde Baru yang melarang segala macam aktivitas atau atribut yang berkaitan dengan Islam tanpa seizin pemerintah termasuk investasi syariah.
  • Perbedaan reksadana syariah dengan reksadana konvensional selain prinsip agama yang dianut adalah pengelolaannya (dalam reksadana syariah dikelola oleh unit khusus dan manajer investasi syariah) serta risiko investasinya.

 

Meskipun Indonesia memiliki jumlah populasi warga negara Muslim terbesar di dunia, ketertinggalannya dalam memperkenalkan investasi reksadana syariah banyak dipengaruhi oleh kekangan selama rezim Soeharto. Pada masa itu, banyak atribut maupun aspek Islam yang sangat diatur bahkan dibatasi termasuk instrumen investasi. Namun setelah kejatuhan pemerintahan dan dimulainya era demokrasi, pembentukan indeks dan regulasinya dapat diinisiasi dengan lebih mulus.

 

Mengenal Lebih Jauh Reksadana Syariah di Indonesia

Selain kita ketahui bahwa reksadana syariah memiliki prinsip pengelolaan portofolio bisnis yang berbeda dengan reksadana konvensional, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terkait reksadana syariah di Indonesia, yaitu:

  1. Jelas bagi umat Muslim untuk merasa tenang bahwa produk reksadana syariah di negeri ini dijamin kesyariahannya oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS)
  2. Reksadana syariah dikelola oleh unit khusus dan manajer investasi syariah. Maka kamu tidak perlu risau jika produk investasimu dicampur oleh produk non-syariah atau dijalankan tidak sesuai dengan kaidah syariat Islam.
  3. Reksadana syariah dapat dikatakan relatif lebih aman dibandingkan reksadana konvensional selain karena pengelolaannya yang ditangani secara khusus dan berbasis syariat agama, juga tingginya peminat pada sarana investasi ini oleh para investor (tercatat market cap reksadana jenis ini yang paling tinggi di pasar).

 

Berdasarkan teori segmentasi saham Merton (1987), dapat dijelaskan secara teoritis mengapa reksadana syariah dapat memiliki peminat pembeli lebih tinggi daripada reksadana konvensional. Jadi, bayangkan jika di negeri ini hanya terdapat dua macam investor (yaitu investor Muslim dan investor umum) dan dua macam investasi (investasi syariah dan investasi konvensional). Jika investor Muslim hanya dapat berinvestasi pada investasi syariah sedangkan investor umum dapat berinvestasi pada keduanya,  investasi syariah dan investasi konvensional, maka dapat dipahami jika dana yang masuk ke investasi syariah jauh lebih banyak daripada ke investasi umum.

 

 

Investor/ Investasi Investasi Syariah Investasi Konvensional
Investor Muslim Ya Tidak
Investor Umum Ya Ya

Ilustrasi untuk menjelaskan mengapa jumlah dana diinvestasikan pada investasi syariah dapat lebih besar dari pada investasi konvensional.

 

Dengan mengikuti teori di atas, maka besar kemungkinan jika reksadana syariah ini memiliki lebih banyak dana investasi yang masuk dan membuatnya menjadi lebih populer dan relatif aman karena tingginya jumlah investor untuk berbagi risiko dibandingkan dengan reksadana umum lainnya.

 

 

Di jaman sekarang investasi syariah sedang menjadi primadona di kalangan investor di seluruh dunia. Dengan berkembangnya tren ini, penelitian yang menginvestigasi performa jenis investasi inipun juga semakin marak, dan banyak hasil temuan yang menjelaskan bahwa investasi syariah memiliki peminat pembelian yang sangat tinggi dan menjadikan harga per unitnya cukup mahal.  Pembaca juga dianjurkan mencari sumber bacaan lain terkait topik artikel ini dan dipersilahkan berbagi pendapat di kolom komentar.

 

Ingin selalu mendapatkan konten ringkas dan mencerahkan seperti ini? mari berlangganan dengan memasukan alamat email kamu. Setiap minggu, editor kami akan memilihkan artikel terbaru yang berkualitas untuk pembaca setia.

Bagikan artikel ini!

Leave A Comment