FinGram Indonesia - Kampus Keuangan Kesayangan Kita

Mengapa Berinvestasi di Reksa Dana Syariah Lebih Baik Daripada di Reksa Dana Konvensional?

By Published On: August 20, 2022Categories: Investasi, Reksa Dana, Syariah4 min read

Bagikan artikel ini!

 

Pada dasarnya pemilihan sarana investasi harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor. Namun dengan berkembangnya investasi dengan kategori baru seperti ESG dan syariah, maka investor dihadapkan dengan pertimbangan baru, yang tidak hanya mengandalkan aspek finansial yaitu keuntungan dan risiko, namun juga aspek non-finansial seperti dampak investasi pada isu lingkungan dan sosial serta kesamaan prinsip hidup.

 


Poin Penting Artikel Ini

  • Reksadana syariah sama seperti investasi hijau atau investasi yang memberikan dampak positif bagi sosial, lingkungan, dan tata kelola perusahaan (ESG), menawarkan investasi dengan manfaat lebih dari sekedar keuntungan finansial namun juga kebahagiaan akan kontribusi pada dunia dan akhirat.
  • Beberapa alasan mengapa berinvestasi di reksadana syariah dapat menjadi pilihan lebih baik daripada reksadana konvensional: sesuai dengan keyakinan beragama, lebih rendah risiko, dan investasi yang bertanggung jawab.

 

Berikut adalah alasan mengapa berinvestasi pada reksadana syariah dapat menjadi pilihan lebih baik daripada reksadana umum:

  1. Sesuai dengan keyakinan agama. Pengelolaan dana pada reksadana syariah dilakukan secara profesional oleh manajer investasi yang mengikuti kaidah dan prinsip syariah dan diawasi kesyariahannya oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Hal ini sangat cocok bagi investor Muslim yang ingin menjaga aliran dana investasinya sesuai dengan keyakinan yang dianutnya.
  2. Lebih rendah risiko. Diketahui bahwa market cap pada reksadana syariah adalah yang tertinggi dibandingkan dengan reksadana lainnya. Hal ini juga dikarenakan kita tinggal di negara mayoritas Muslim. Selain itu, adanya rasional bahwa investasi syariah akan mendapatkan dana investasi dari investor Muslim ditambah investor umum, sedangkan investasi konvensional hanya akan mendapat dana investasi dari investor umum, hipotesis ini masuk akal bahwa risiko yang dibagi di reksadana syariah lebih tinggi, mengakibatkan risiko investasi menjadi lebih rendah dibanding investasi pada reksadana konvensional (Merton, 1987).

 

Investor/ Investasi Investasi Syariah Investasi Konvensional
Investor Muslim Ya Tidak
Investor Umum Ya Ya

Ilustrasi untuk menjelaskan mengapa jumlah dana diinvestasikan pada investasi syariah dapat lebih besar dari pada investasi konvensional.

 

  1. Tanggung jawab sosial. Tentunya dengan kita memilih reksadana syariah, kita ikut berkontribusi pada kehidupan sosial dan lingkungan yang lebih baik. Pada dasarnya aset syariah yang dipilih dalam portofolio reksadana syariah adalah yang mengikuti kaidah Islam seperti perusahaan yang tidak menjual alkohol, rokok, perjudian, dan sebagainya – yang kita ketahui bahwa produk-produk tersebut banyak memberikan permasalahan di masyarakat kita. Sehingga dengan kita berinvestasi pada reksadana syariah, tidak hanya mengejar keuntungan finansial semata, namun secara bersamaan kita juga ikut menciptakan kehidupan bermasyarakat lebih baik.

 

Keuntungan Berinvestasi di Reksadana Syariah

Sama halnya dengan berinvestasi pada reksadana konvensional, ada hal-hal yang menjadi keuntungan dari sisi investor seperti berikut:

  1. Dikelola oleh manajer investasi yang handal, cocok bagi investor yang memiliki kesibukan pekerjaan kantor atau mengurus bisnis sehingga tidak sempat melakukan analisis pasar dan kinerja aset secara rutin.
  2. Harga terjangkau. Sekarang kita dapat membeli unit reksadana mulai dari 10,000 Rupiah di berbagai aplikasi marketplace reksadana.
  3. Diversifikasi investasi. Dengan membeli reksadana, kita tidak hanya membeli satu jenis produk investasi, namun membeli sebuah portofolio berisikan banyak produk investasi. Misalnya jika membeli reksadana saham, maka satu portofolio yang kita beli berisikan banyak atau paling tidak lebih dari 5 emiten.
  4. Hemat biaya dan waktu. Dengan majunya perkembangan teknologi, saat ini pembelian dan penjualan unit reksadana dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi di gawai. Proses pemasukan dana maupun pencairan dana investasi dapat dilakukan dengan cepat dengan rentang waktu berbeda antar penyedia jasa (sekitar 1-3 hari kerja).
  5. Praktis dan aman. Investasi reksadana syariah juga diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK) sehingga investor dapat merasa aman meletakkan dananya ke dalam investasi ini. Selain itu kehalalan produk reksadana syariah diawasi dan dijamin oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).

 

Contoh Reksadana Syariah di Indonesia

Berikut adalah contoh reksadana syariah yang paling banyak dikenal karena jumlah dana yang dikumpulkan untuk dikelola maupun reliabilitas kinerjanya selama beberapa tahun terakhir. Namun daftar di bawah bukanlah rekomendasi penulis, ini murni sebagai contoh. Pembaca diharapkan untuk tetap melakukan analisis sendiri dalam menentukan pilihan reksadana syariah yang akan diinvestasikan.

 

Reksadana Pasar Uang Syariah

  • Sucorinvest Sharia Money Market Fund
  • Schroders Dana Likuid Shariah
  • BNI-AM Dana Lancar Syariah

 

Reksadana Pendapatan Tetap Syariah

  • Bahana MES Syariah Fund
  • Majoris Sukuk Negara Indonesia
  • Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A

 

Reksadana Saham Syariah

  • Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A
  • Mandiri Investas Atraktif-Syariah
  • TRIM Syariah Saham

 

 

Investor yang tidak hanya memikirkan keuntungan belaka namun juga mempertimbangkan dampak investasinya pada dunia dan akhirat dapat memilih reksadana syariah daripada investasi konvensional. Namun pembaca juga dianjurkan mencari sumber bacaan lain terkait topik pada artikel ini dan dipersilahkan berbagi pendapat di kolom komentar.

 

Ingin selalu mendapatkan konten ringkas dan mencerahkan seperti ini? mari berlangganan dengan memasukan alamat email kamu. Setiap minggu, editor kami akan memilihkan artikel terbaru yang berkualitas untuk pembaca setia.

 

Bagikan artikel ini!

Leave A Comment