Mengenal Investasi Reksadana Syariah
Bagikan artikel ini!
Dari sekian banyak macam investasi, ada instrumen investasi yang cukup terkenal yaitu reksadana. Sama seperti instrumen investasi lainnya, reksadana juga memiliki pilihan syariah buat para investor Muslim yang ingin patuh terhadap ketentuan dalam agamanya.
Juga seperti reksadana konvensional, reksadana syariah merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat. Namun dalam hal reksadana syariah, dana ini dikelola oleh manajer investasi dan diinvestasikan pada instrumen yang mengikuti syariat agama Islam seperti pasar uang syariah, sukuk, dan saham syariah yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Poin Penting Artikel Ini
- Reksadana syariah sebagai investasi alternatif bagi investor Muslim yang ingin mencari keuntungan dalam investasinya dan juga memenuhi syariat dalam agamanya.
- Reksadana syariah sebagai bagian dari reksadana Environment Social and Governance (ESG) telah berkembang sejak tahun 1960an dan terus dipercaya oleh investor global, khususnya sejak bencana keuangan yang terjadi di Amerika pada tahun 2000 dan 2008.
Dalam dunia investasi global, investasi syariah termasuk di dalam payung kategori ESG – Environment Social and Governance yaitu bisnis yang bertanggung jawab pada lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Pada penyusunan portofolio reksadana syariah, terdapat proses evaluasi implementasi bisnis (aliran uang masuk dan keluar) yang memenuhi aturan atau syariat dalam agama Islam.
Aturan tersebut mengatur cara kerja bisnis yang dijadikan sarana investasi contohnya bisnis yang tidak menjalankan usaha di bidang alkohol, rokok, pornografi, dan sebagainya. Selain itu, dalam bisnis syariah juga tidak menjalankan usaha yang mengandung sifat gharar atau ketidakterbukaan dan maisir atau spekulasi.
Perkembangan Reksadana Syariah di Dunia
Sebenarnya perkembangan dana syariah ini telah ada sejak tahun 1960an. Namun konsep bisnis dan investasi syariah sudah sejak lama diperkenalkan sejak zaman kejayaan Islam. Sama halnya dengan investasi syariah di Islam, agama lain seperti Kristen dan Yahudi juga mengadopsi ketentuan dalam agama mereka ketika berbisnis dan investasi seperti melarang pelaksanaan bisnis di industri alkohol, perjudian, pornografi, dan sebagainya.
Dalam Islam sendiri, implementasi bisnis yang dijadikan fundamental investasi harus menjauhi industri tertentu seperti produk daging haram (seperti babi), alkohol, prostitusi atau pornografi, rokok, perjudian, dan bank konvensional.
Perkembangan investasi reksadana syariah ini terus berkembang sampai saat ini. Bahkan instrumen ini sudah mulai diperkenalkan dan populer di kalangan investor di Amerika. Misalnya portofolio investasi yang diperkenalkan oleh Dow Jones pada Desember 2006 bernama S&P (Standard and Poor) Shariah Index yang berisikan 235 perusahaan lolos filter syariah. Dari total perusahaan tersebut, diidentifikasi 38% nya merupakan perusahaan dari industri Teknologi dan Informasi.
…
Hingga sekarang, perkembangan investasi reksadana syariah maupun ESG terus tumbuh dan menjadi primadona baru di kalangan investor. Selain itu, banyak juga literatur penelitian yang menginvestigasi alasan investor berinvestasi pada kategori ini apakah murni karena aspek norma agama maupun sosial ataukah memang kategori investasi ini secara finansial lebih menguntungkan daripada investasi lain pada umumnya. Pembaca juga dianjurkan mencari sumber bacaan lain untuk memperdalam topik di dalam artikel ini dan dipersilahkan berbagi pendapat di kolom komentar.
Ingin selalu mendapatkan konten ringkas dan mencerahkan seperti ini? mari berlangganan dengan memasukan alamat email kamu. Setiap minggu, editor kami akan memilihkan artikel terbaru yang berkualitas untuk pembaca setia.

