FinGram Indonesia - Kampus Keuangan Kesayangan Kita

Mindset Uang Yang Harus Diubah

By Published On: June 15, 2022Categories: Financial Planning, Money Mindset4 min read

Bagikan artikel ini!

 

Pernah tidak sih berpikir, rasanya uang kog habis-habis mulu? Akhir bulan kog saldo di tabungan selalu nol? Atau mungkin cicilan nggak habis-habis? Kemudian mulai menyalahkan uangnya kepotong iuran bulanan bank, kena iuran tahunan kartu kredit, bos ngasih gaji kekecilan, sudah kerja bagai kuda tapi hidup begini-gini aja, atau jangan-jangan pola pikir kamu ada yang salah?


Poin Penting Artikel Ini

  • Banyak orang suka menyalahkan faktor eksternal terkait kondisi keuangan mereka yang tidak pernah membaik, malah stagnan di situ-situ saja. Padahal bisa jadi penyebab dari isu keuangan mereka adalah pola pikirnya yang keliru tentang mengelola uang.
  • Beberapa contoh pola pikir yang dapat diubah seperti: prioritas tujuan keuangan, hindari investasi bodong, jangan termakan promosi orang jualan seperti flash sale, dan menentukan waktu pemakaian uang dingin.

Alkisah ada dua orang salesman yang disuruh nawarin sandal ke Afrika. Setelah survei beberapa minggu di sana, dua orang salesman ini ngasih laporan ke bosnya. Si salesman pertama bilang

“Bos, nampaknya susah untuk jualan sandal disana, orang- orangnya pada nggak pakai sepatu bos.”

Salesman satunya bilang sebaliknya,

“Bos, ini peluang buat jualan di Afrika, nggak ada yang pakai sepatu di sana.”

Nah, dari dua orang tersebut sama-sama disuruh jualan sepatu, tapi mereka punya output yang berbeda. Yang satu merasa susah, yang satunya lagi merasa ini peluang. Apa yang membedakan? Ya pola pikir atau mindset orang tersebut berbeda.

 

Pun demikian dengan uang, kalau kita punya mindset yang berbeda akan menghasilkan output yang berbeda pula tentang cara kamu memakai uang. Dimana, kalau pola pikirmu sudah salah sejak awal, bisa- bisa akan membuat hidupmu tidak nyaman di kemudian hari.

Tidak nyaman itu gimana? Ya tiba- tiba banyak utang, nggak bisa menikmati hidup di masa depan, pensiun malah jadi beban buat keluarga (yang biasa disebut sandwich generation). Mau tahu mindset yang mesti diubah tentang uang agar hidupmu nyaman dikemudian hari? Berikut beberapa pola pikir yang salah dan apa yang seharusnya kamu lakukan:

  • Mumpung ada uang lebihan bulan ini, beli mainan baru oke kali ya, Namanya juga nurutin hobi.
    Punya hobi itu tidak apa, namanya juga buat hiburan. Tapi bukan yang terutama dalam mencapai tujuan keuangan. Kamu masih ada target-target yang lebih penting seperti siapin dana menikah, dana pendidikan, dana pensiun, dan dana darurat. Ada baiknya kalau ada uang sisa, langsung masukkin di pos-pos tujuan keuangan supaya tujuan keuanganmu dapat segera tercapai. Selain itu kamu juga berlatih untuk membangun kebiasaan hidup tidak boros.
  • Oh nggak apa-apa uang dingin, ikutin investasi yang bunganya tinggi (bodong), siapa tahu bisa kaya mendadak. Lagi-lagi ini mindset yang kurang tepat. Sedingin-dinginnya uang dingin, kalau hilang itu nyeseknya tuh disini (nunjuk lutut, eh). Ya di kantong, ya di hati. Kalau di kantong mah, masih bisa dicari. Tapi kalau sampe nyesek di hati, bisa jadi penyakit loh. Bisa merusak hubungan keluarga dan pertemanan. Sedingin-dinginnya uang dingin, sebaiknya disimpan di instrumen keuangan yang liquid atau bisa dicairkan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan, seperti di tabungan, breakable deposit atau Reksadana Pasar Uang (RDPU).
  • Mumpung besok flash sale, siapin wishlist dulu di keranjang. Pertanyaannya, memang bulan depan nggak ada angka kembar lagi? Dari Januari sampai Desember selalu ada tanggal dan bulan kembar, jadi jangan takut kelewatan. Pikirin dulu barang yang memang sangat dibutuhkan sebelum membeli barang tersebut, flash sale adalah bonus. Jangan kebalik, karena ada flash sale maka bisa habis-habisan nih belanjanya.
  • Ada uang nganggur nih, masukin di saham apa ya? Sama kaya uang dingin, senganggur-nganggurnya uang nganggur, pasti suatu saat akan dipakai. Tentuin dulu pakainya kapan? 1 bulan lagi? 1 tahun lagi? 5 tahun lagi? Atau jangan-jangan dalam waktu dekat akan dipakai. Cocokkan jangka waktu uang itu dipakai dengan karakteristik produknya. Jangan sampai kamu investasi di saham, baru jalan 1 bulan, kamu perlu uangnya, eh sahamnya lagi jatuh 20%, rugi kan?

 

Setelah membaca artikel di atas, semoga kita dapat pencerahan baru dalam memperbaiki pola pikir mengelola uang. Supaya kita tidak termakan oleh pengaruh orang lain atau promosi di luar sana yang bikin kita keluar uang tanpa pikir panjang. Bisa jadi, perbaikan keuangan kamu dimulai dari perbaikan perilaku dan mindset tata kelola uang di diri sendiri dan keluargamu.

 

Apakah kamu memiliki contoh lain dalam memperbaiki mindset atau pola pikir terkait mengendalikan uangmu? Silahkan share pendapat kamu tentang perbaikan pola pikir manajemen keuangan di sini.

by Gerry Sutrisno, CFP


Ingin selalu mendapatkan konten ringkas dan mencerahkan seperti ini? mari berlangganan dengan memasukan alamat email kamu. Setiap minggu, editor kami akan memilihkan artikel terbaru yang berkualitas untuk pembaca setia.

Bagikan artikel ini!

Leave A Comment